Senin, 11 November 2019

Pertumbuhan Individu, Fungsi Keluarga, Serta Pandangan Terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat

  Apakah kalian tahu tentang apa itu pertumbuhan individu serta fungsi keluarga? Dan juga apa menurut kalian tentang individu, keluarga, serta masyarakat? Apabila belum tahu, mari kita simak bersama sama berikut ini.


A. Pertumbuhan Individu
            Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Terdapat 3 aspek dalam individu yaitu aspek jasmani, aspek psikis rohani, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
            Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
  •         Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
1. Faktor Biologis
            Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.


2. Faktor Geografis
            Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

3. Faktor Kebudayaan Khusus
            Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.


B. Fungsi Keluarga
            Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.
            Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni ke keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat (consanguine family). Conjugal Family atau keluarga inti didasarkan atas ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin. Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat.


  •          Fungsi Keluarga
1. Fungsi Keturunan atau Reproduksi
            Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk mendapatkan keturunan. Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang mampu menghasilkan generasi penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
            Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.

3. Fungsi Pelindung
            Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.

4. Fungsi Agama
            Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan. Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama kepada anak. Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap anggota keluarganya.
 

5. Fungsi Ekonomi
            Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.

6. Fungsi Kasih Sayang
Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang mampu menyayangi pula.


C. Individu, Keluarga, dan Masyarakat
1. Individu
            Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek jasmani, aspek psikis rohani, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

2. Keluarga
            Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta yaitu  “kulawarga” “ras” dan “warga” yang berarti anggota adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.


              Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

3. Masyarakat
            Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
            Lebih  abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).

Sekian Pembahasan tentang Pertumbuhan Individu, Fungsi Keluarga, serta Pandangan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Apabila ada kesalahan penulisan saya mohon maaf, TERIMA KASIH, Kamsahamnida. 

Sumber :

Pertumbuhan Penduduk, Kebudayaan dan Kepribadian Budaya Indonesia


                Apakah kalian sudah mengetahui apa itu pertumbuhan penduduk, kebudayaan serta kepribadian bangsa Indonesia? Selain itu kita akan membahas sedikit tentang Kebudayaan Asing. Apabila anda belum mengetahui hal tersebut mari kita simak bersama sama dibawah berikut ini.


  

A. Pertumbuhan Penduduk

            Pertumbuhan Penduduk adalah suatu perubahan populasi sewaktu-waktu, dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran.

            Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan masalah pemerintah yang harus segera diatasi, karena bagi negara berkembang seperti Indonesia ini pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan kualitas penduduk yang rendah.


  • Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1. Kelahiran (Natalitas)
            Kelahiran dibagi menjadi beberapa faktor yaitu Anti Natalis (Menghambat faktor Kelahiran) dan Pro Natalis (Mendukung faktor Kelahiran). Faktor Pro Natalis biasanya mengakibatkan pertumbuhan penduduk semakin besar seperti kawin usia muda, anggapan banyak anak banyak rezeki, dan lain lain. Faktor Anti Natalis contohnya seperti Keluarga berencana dan Batasan usia menikah.
            Ada beberapa faktor penunjang tingginya Angka Kelahiran (Utilitas) di berbagai negara seperti Agama, Pemerintah, Kondisi Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Struktur Penduduk, dan Kematian (Mortalitas).


2. Kematian (Mortalitas)
            Faktor yang mempengaruhi Tinggi Rendah nya Jumlah Kematian yaitu Pro Mortalitas ( pendukung kematian) dan Anti Mortalitas ( penghambat kematian).
a). Pro Mortalitas
            Pro Mortalitas mengakibatkan jumlah kematian semakin besar seperti rendahnya kesadaran akan kesehatan, tindakan bunuh diri, bencana alam, sarana kesehatan yang kurang memadai serta peperangan.
b). Anti Mortalitas
            Anti Mortalitas mengakibatkan jumlah kematian semakin rendah seperti Lingkungan hidup yang sehat, sarana kesehatan yang memadai, tingkat kesehatan penduduk yang tinggi, serta aturan ajaran agama tentang larangan menghilangkan nyawa diri sendiri maupun orang lain.


3.Migrasi
            Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).
            Migrasi dibagi menjadi 2 yaitu Imigrasi dan Emigrasi. Imigrasi menyebabkan jumlah penduduk didaerah tersebut bertambah sedangkan Emigrasi menyebabkan jumlah penduduk didaerah tersebut berkurang karena berpindah ke daerah lain.


  •            Macam Macam Pertumbuhan Penduduk
1. Pertumbuhan Penduduk Alami (Natural Population Increase)
            Pertumbuhan penduduk alami ialah pertumbuhan penduduk yang didapat dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian atau dengan persamaan (T = L – M)

2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi
            Pertumbuhan penduduk migrasi yaitu pertumbuhan penduduk yang didapat dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi) atau dengan persamaan (T = I – E)

3. Pertumbuhan Penduduk Total (Total Population Growth)
            Pertumbuhan penduduk total ialah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi atau dengan persamaan
T = (L – M) + ( I – E)

B. Kebudayaan Dan Kepribadian Budaya
          Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

  •           Pengertian Kebudayaan
a.                               Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
b.                     Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
c.                      Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar.
Menurut saya Kebudayaan merupakan Sistem gagasan dan tindakan hasil karya manusia yang bersifat abstrak serta mengandung pengetahuan, nilai dan moral, dan akan mempengaruhi kehidupan manusia.

  •           Komponen atau Elemen Kebudayaan
Menurut Ahli Antropologi Cateora, Kebudayaan mempunyai beberapa komponen seperti Kebudayaan Material (nyata) dan Non material (abstrak), Bahasa, Estetika, Sistem Kepercayaan serta Lembaga Sosial.

  •                 Bentuk atau Wujud Kebudayaan
a.      Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan meliputi Nilai Budaya, Sistem Budaya, Sistem Sosial, serta Kebudayaan Fisik.
b.       Menurut J.J Hoenigman wujud kebudayaan meliputi Gagasan (wujud ideal), Aktivitas (tindakan) serta Artefak (hasil atau karya)

  •                  Unsur Unsur Kebudayaan
Unsur Kebudayaan secara Universal ( Universal categories of culture) meliputi
Bahasa, Sistem Pengetahuan, Teknologi, Kesenian, Sistem Keorganisasian atau Kekerabatan, serta Agama atau Kepercayaan.

  •                   Kebudayaan Asing
Pada masa sekarang, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa Budaya Asing sudah mulai masuk dan menyebar ke seluruh masyarakat. Di zaman super canggih ini, budaya asing bisa masuk melalui media apapun tanpa filtrasi. Masyarakat Indonesia masih belum bisa memilih budaya asing yang sesuai norma dan aturan yang sesuai di Indonesia.
 


1. Dampak Positif dan Negatif Budaya Asing
a). Positif

  • Dapat mempelajari pola pikir dan perilaku bangsa-bangsa maju sehingga dapat     mendorong kita untuk menjadi lebih baik.
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju
  • Kemudahan untuk memperkenalkan budaya negara kita sendiri di luar negeri




b). Negatif

  • Berkembangnya gaya hidup kebarat-baratan, menjadikan hidup bebas seperti pergi ke bar malam, menggunakan pakaian “kurang bahan” di tempat umum, Junkfood, dan lain lain.
  • Berkembangnya gaya hidup individualistik yang hanya mementingkan diri sendiri, bertolak belakang dengan budaya asli kita yaitu gotong royong.
  •  Hilangnya budaya karena campuran dengan negara lain.



              Berdasarkan pengamatan saya, masyarakat lebih menyerap dampak negatifnya ketimbang dampak positif nya. Apabila masyarakat keterusan terhadap dampak negatif ini maka akan hilang jati diri bangsa kita.

              Sekian Pembahasan singkat tentang Pertumbuhan Penduduk, Kebudayaan dan Kepribadian Budaya dari saya, apabila ada kesalahan penulisan saya mohon maaf. Terima Kasih