Kamis, 30 April 2020

Pandemik Wabah Virus Corona atau Covid-19, Pencegahan, Penanganan, Serta Pemberlakuan Social Distancing

     Pada awal tahun 2020, dunia di hebohkan dengan suatu penyakit yang dapat menewaskan ribuan korban jiwa, yaitu Virus Corona atau Covid-19. Virus ini berawal dari salah 1 kota di China yaitu Wuhan dan sudah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. 

 

     Kasus di Indonesia melewati 10.100, dengan jumlah yang meninggal 792 orang dan angka sembuh 1.522 per Kamis (30/04). Jumat (24/04) lalu, Indonesia mencatat lonjakan angka penularan terbesar dalam satu hari sebesar 436 infeksi menjadi total 8.211 kasus dan angka kematian 689.

 

Tapi apakah kita sudah mengetahui betul apa itu Virus Corona atau Covid-19 dan bagaimana pencegahan dan penanggulangan nya, serta kebijakan Social Distancing yang diberlakukan, mari kita simak berikut ini


Berapa Lama Virus Corona Dapat Hidup dan Bertahan di Permukaan ... 

 A. Virus Corona (Covid-19)

      Virus Corona atau Covid19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih serius, pneumonia.  Virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini sudah menyebar ke seluruh dunia. WHO menyatakan Virus Corona ini termasuk Pandemi Global (Suatu Wabah Penyakit Global).

 

     Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius. 


B. Gejala Virus Corona (Covid - 19)

WHO (World Health Organization) menyatakan gejala awal Virus Corona  ini ialah

  • Demam

  • Mudah lelah

  • Batuk Kering


coronavirus, virus corona

Namun beberapa kasus infeksi, pasien virus corona juga mengalami 

  • Pilek

  • Sakit Tenggorokan

  • Hidung Tersumbat

  • Diare

  • Kehilangan sementara kemampuan perasa dan penciuman

     

National Health Service (NHS) menyebutkan gejala yang lebih spesifik saat terkena virus corona yaitu, Temperatur Suhu Tubuh akan meningkat dan bisa di rasakan di bagian dada atau punggung. Selain itu seseorang akan mengalami batuk yang terus menerus



C. Pencegahan Virus Corona (Covid - 19)

     Saran Pencegahan Virus Corona ini disarankan langsung dari WHO (World Health Organization) diantaranya :

 

  • Cuci Tangan dengan air mengalir setelah berpergian keluar rumah, atau membersihkan dengan usapan berbasis alkohol seperti Hand Sanitizer.

  • Beri jarak 1 meter antara anda dengan seseorang yang sedang batuk atau bersin.

  • Hindari menyentuh wajah saat berpergian

  • Turup mulut dan hidung saat batuk ataupun bersin

  • Tetap dirumah saat merasa tidak sehat atau optimal

  • Dilarang merokok atau aktivitas yang dapat melemahkan paru paru

  • Menghindari perjalanan yang tidak diperlukan

  • Menjauh dari keramaian

 

infeksi, pasien virus corona juga ada yang mengalami pilek, sakit tenggotokan, hidung tersumbat, atau diare.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Segera ke Dokter", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/162000665/virus-corona--penyebab-gejala-pencegahan-dan-kapan-harus-segera-ke-dokter?page=all.
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rizal Setyo Nugroho
infeksi, pasien virus corona juga ada yang mengalami pilek, sakit tenggotokan, hidung tersumbat, atau diare.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Segera ke Dokter", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/162000665/virus-corona--penyebab-gejala-pencegahan-dan-kapan-harus-segera-ke-dokter?page=all.
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rizal Setyo Nugroho

D. Penanggulangan Virus Corona (Covid - 19)

     Bagi pasien yang terjangkit Virus Corona atau Covid 19 adalah dengan menempatkannya dalam ruang isolasi. Tujuannya, agar penularan ke orang lain dapat dicegah. Jika terduga masih menunjukkan gejala awal, maka pasien akan mendapatkan obat demam, batuk dan flu, disertai dukungan makanan yang sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut.

 

     Bagi Staff Rumah Sakit dan Dokter yang menangani Pasien Covid 19 ialah menggunakan APD yang lengkap mulai dari kepala hingga kaki, mensterilkan peralatan medis, cuci tangan setelah kontak dengan pasien, lalu isolasikan pasien agar virus tidak menyebar .


virus corona


E. Social Distancing

1. Apa itu Social Distancing?

    Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Kini, istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh pemerintah.

 

     Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.

 

2. Penerapan Social Distancing

    Social Distancing tidak hanya menjaga jarak saja tetapi dengan cara berikut ini,

  •  Bekerja dari rumah (work from home).

  • Belajar di rumah secara online bagi siswa sekolah dan mahasiswa.

  • Tidak mengunjungi orang yang sedang sakit, melainkan cukup melalui telepon atau video call.

  • Menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, seperti konferensi, seminar, dan rapat, atau melakukannya secara online lewat konferensi video atau teleconference. 

     

 3. Persiapan Social Distancing

a). Merencanakan kegiatan

     Jika Anda memang harus datang ke tempat umum, pilihlah waktu berkunjung di luar jam sibuk. Misalnya, ketika Anda ingin membeli kebutuhan rumah di pusat perbelanjaan, datanglah di siang hari pada hari biasa dan bukan di akhir pekan.

 

b). Menyediakan obat-obatan yang diperlukan

     Jika Anda menderita penyakit tertentu dan sedang menjalani pengobatan, pastikan Anda memiliki persediaan obat yang biasa Anda gunakan. Bila perlu, pasok obat-obatan lain juga, misalnya paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam. Hal ini perlu dilakukan agar Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit atau ke apotek jika obat tersebut habis.

 

c). Memenuhi kebutuhan harian

     Persiapkan stok makanan, sabun, disinfektan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya dalam jumlah yang secukupnya. Hindari punic buying atau membeli barang secara berlebihan. Jika Anda dan anggota keluarga Anda sehat, tidak perlu menyiapkan stok masker.

     Saat membeli makanan, pilih dan konsumsilah makanan bergizi seimbang yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, seperti buah-buahan dan sayuran, kemudian simpan makanan yang sudah Anda beli di dalam wadah yang bersih dan letakkan di kulkas.

 

d). Mempersiapkan akses internet

     Jika Anda harus belajar atau bekerja dari rumah, akses internet tentu merupakan hal penting yang perlu Anda persiapkan. Agar proses belajar atau bekerja tetap lancar, sediakanlah Wi-Fi atau kuota internet yang cukup dan memiliki kecepatan yang stabil.

     Selain untuk membantu Anda belajar atau bekerja, internet juga bisa Anda manfaatkan untuk mencari informasi terbaru perihal situasi wabah virus Corona atau menjalankan aplikasi online untuk keperluan sehari-hari.

 

 

 











Jumat, 24 April 2020

Resensi Novel "Kemarau" Karya A.A. Navis

"Kemarau"

Kemarau by A.A. Navis 

Judul  : Kemarau
Pengarang  : A. A. Navis
Tahun Terbit  : 1967
Cetakan  : Pertama
Penerbit  : PT. Grasindo
Angkatan : Tahun 60 - an

A. Sinopsis
Novel ini mengisahkan ketika musim kemarau panjang datang, menimpa negeri ini, para petani semakin merasa berputus asa. Sawah dan ladang mereka sangat kering dan cuaca panas sangat menyengat tubuh. Keadaan itu membuat mereka tidak lagi mau menggarap sawah atau mengairi sawah mereka. Mereka hanya bermalas-malasan dan bermain kartu saja. Namun, ada seorang petani yang tidak ikut bermalas-malasan, Sutan Duano. Dalam keadaan kemarau panjang ini, ia tetap mengairi sawahnya dengan rnengangkat air dari danau yang ada di sekitar desa mereka sehingga padinya tetap tumbuh. Ia tidak menghiraukan panas matahari yang membakar tubuhnya. la berharap agar para petani di desanya mengikuti perbuatan yang ia lakukan. Ia juga berusaha memberikan ceramah kepada ibu-ibu yang ikut dalam pengajian di surau desa mereka. Namun, tak satu pun petani yang menghiraukan ceramahnya apalagi mengikuti langkah-langkah yang dilakukannya. Tampaknya, keputusasaan penduduk desa telah sampai pada puncaknya. Suatu hari ada seorang bocah kecil bernama Acin yang membantunya mengairi sawah sehingga keduanya saling bergantian mengambil air di danau dan mengairi sawah mereka. Penduduk desa yang melihat kerja sama antara keduanya bukannya mencontoh apa yang mereka lakukan, melainkan mempergunjingkan dan menyebar fitnah, bahwa sutan Duano mencoba mencari perhatian Gundam, ibu si bocah itu, yang memang seorang janda. Bahkan, seorang janda yang menaruh hati pada Sutan Duano pun kemudian mempercayai gunjingan itu. Gunjingan itu semakin memanaskan telinga Sutan Duano, tetapi ia tidak menanggapinya dan tetap bersikap tenang. Suatu hari ia menerima telegram dari Masri, anaknya yang sudah dua puluh tahun disia-siakannya. Anak itu memintanya pergi ke Surabaya. Dalam hatinya, ia ingin bertemu dengan anak semata wayangnya itu, namun ia tidak mau rneninggalkan si bocah kecil yang masih memerlukan bimbingannya. Setelah mempertimbangkan masak-masak, ia pun memutuskan pergi ke Surabaya. Sementara itu, para penduduk desa merasa kehilangan atas kepergiannya. Apalagi setelah mereka membuktikan bahwa semua saran yang diberikan oleh Sutan Duano membuahkan hasil. Mereka menyesal telah salah sangka terhadapnya. Sementara itu, sesampainya Sutan Duano di Surabaya, hatinya menjadi hancur ketika ia bertemu dengan rnertua anaknya. Ternyata mertua anaknya adalah Iyah, mantan istrinya. Ia marah kepada Iyah karena telah menikahkan dua orang yang bersaudara. Karena marahnya itu, Sutan Duano mengancam akan memberitahukan kepada Masri dan Arni. Namun, Iyah berusaha menghalanginya dengan memukul kepala mantan suaminya itu dengan sepotong kayu. Kalau saja Arni tidak menghalanginya, kemungkinan besar Sutan Duano tidak akan selamat. Melihat mantan suaminya bersimbah darah, Iyah rnerasa menyesal kemudian ia memberitahukan kepada Arni bahwa Sutan Duano adalah mantan suaminya. Betapa terkejutnya Arni mendengarnya. Ia kemudian menceritakan hal itu kepada Masri, sehingga mereka sepakat berpisah. Tak lama kemudian, Iyah meninggal dunia, sedangkan Sutan Duano pulang ke kampung halamannya dan menikah dengan Gundam.

Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kemarau | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Novel ini mengisahkan ketika musim kemarau panjang datang, menimpa negeri ini, para petani semakin merasa berputus asa. Sawah dan ladang mereka sangat kering dan cuaca panas sangat menyengat tubuh. Keadaan itu membuat mereka tidak lagi mau menggarap sawah atau mengairi sawah mereka. Mereka hanya bermalas-malasan dan bermain kartu saja. Namun, ada seorang petani yang tidak ikut bermalas-malasan, Sutan Duano. Dalam keadaan kemarau panjang ini, ia tetap mengairi sawahnya dengan rnengangkat air dari danau yang ada di sekitar desa mereka sehingga padinya tetap tumbuh. Ia tidak menghiraukan panas matahari yang membakar tubuhnya. la berharap agar para petani di desanya mengikuti perbuatan yang ia lakukan. Ia juga berusaha memberikan ceramah kepada ibu-ibu yang ikut dalam pengajian di surau desa mereka. Namun, tak satu pun petani yang menghiraukan ceramahnya apalagi mengikuti langkah-langkah yang dilakukannya. Tampaknya, keputusasaan penduduk desa telah sampai pada puncaknya. Suatu hari ada seorang bocah kecil bernama Acin yang membantunya mengairi sawah sehingga keduanya saling bergantian mengambil air di danau dan mengairi sawah mereka. Penduduk desa yang melihat kerja sama antara keduanya bukannya mencontoh apa yang mereka lakukan, melainkan mempergunjingkan dan menyebar fitnah, bahwa sutan Duano mencoba mencari perhatian Gundam, ibu si bocah itu, yang memang seorang janda. Bahkan, seorang janda yang menaruh hati pada Sutan Duano pun kemudian mempercayai gunjingan itu. Gunjingan itu semakin memanaskan telinga Sutan Duano, tetapi ia tidak menanggapinya dan tetap bersikap tenang. Suatu hari ia menerima telegram dari Masri, anaknya yang sudah dua puluh tahun disia-siakannya. Anak itu memintanya pergi ke Surabaya. Dalam hatinya, ia ingin bertemu dengan anak semata wayangnya itu, namun ia tidak mau rneninggalkan si bocah kecil yang masih memerlukan bimbingannya. Setelah mempertimbangkan masak-masak, ia pun memutuskan pergi ke Surabaya. Sementara itu, para penduduk desa merasa kehilangan atas kepergiannya. Apalagi setelah mereka membuktikan bahwa semua saran yang diberikan oleh Sutan Duano membuahkan hasil. Mereka menyesal telah salah sangka terhadapnya. Sementara itu, sesampainya Sutan Duano di Surabaya, hatinya menjadi hancur ketika ia bertemu dengan rnertua anaknya. Ternyata mertua anaknya adalah Iyah, mantan istrinya. Ia marah kepada Iyah karena telah menikahkan dua orang yang bersaudara. Karena marahnya itu, Sutan Duano mengancam akan memberitahukan kepada Masri dan Arni. Namun, Iyah berusaha menghalanginya dengan memukul kepala mantan suaminya itu dengan sepotong kayu. Kalau saja Arni tidak menghalanginya, kemungkinan besar Sutan Duano tidak akan selamat. Melihat mantan suaminya bersimbah darah, Iyah rnerasa menyesal kemudian ia memberitahukan kepada Arni bahwa Sutan Duano adalah mantan suaminya. Betapa terkejutnya Arni mendengarnya. Ia kemudian menceritakan hal itu kepada Masri, sehingga mereka sepakat berpisah. Tak lama kemudian, Iyah meninggal dunia, sedangkan Sutan Duano pulang ke kampung halamannya dan menikah dengan Gundam.

Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kemarau | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

     Pada sebuah desa telah terjadi musim kemarau yang panjang. Tanah, pertanian dan ladang menjadi retak-retak. Air juga susah didapatkan oleh penduduk. 

     Para petaui semakin merasa berputus asa atas musim kemarau panjang yang sedang menimpa negeri ini. Sawah dan ladang mereka sangat kering dan cuaca panas sangat menyengat tubuh. Keadaan itu membuat mereka tidak lagi mau menggarap sawah atau mengairi sawah mereka. Mereka hanya bermalas-malasan dan bermain kartu saja.

     Namun, ada seorang petani yang tidak ikut bermalas-malasan. Ia adalah Sutan Duano. Dalam keadaan kemarau panjang ini, ia tetap mengairi sawahnya dengan rnengangkat air dari danau yang ada di sekitar desa mereka sehingga padinya tetap tumbuh. Ia tidak menghiraukan panas matahari yang membakar tubuhnya. la berharap agar para petani di desanya mengikuti perbuatan yang ia lakukan. Ia juga berusaha memberikan ceramah kepada ibu-ibu yang ikut dalam pengajian di surau desa mereka. 

     Namun, tak satu pun petani yang menghiraukan ceramahnya apalagi mengikuti langkah-langkah yang dilakukannya. Tampaknya, keputusasaan penduduk desa telah sampai pada puncaknya.
Suatu hari ada seorang bocah kecil bernama Acin yang membantunya mengairi sawah sehingga keduanya saling bergantian mengambil air di danau dan mengairi sawah mereka. 

     Penduduk desa yang melihat kerja sama antara keduanya bukannya mencontoh apa yang mereka lakukan, melainkan mempergunjingkan dan menyebar fitnah, bahwa sutan Duano mencoba mencari perhatian Gundam, ibu si bocah itu, yang memang seorang janda. Bahkan, seorang janda yang menaruh hati pada Sutan Duano pun kemudian mempercayai gunjingan itu.

     Gunjingan itu semakin memanaskan telinga Sutan Duano, tetapi ia tidak menanggapinya dan tetap bersikap tenang. Suatu hari ia menerima telegram dari Masri, anaknya yang sudah dua puluh tahun disia-siakannya. Anak itu memintanya pergi ke Surabaya. Dalam hatinya, ia ingin bertemu dengan anak semata wayangnya itu, namun ia tidak mau rneninggalkan si bocah kecil yang masih memerlukan bimbingannya. 

     Setelah mempertimbangkan masak-masak, ia pun memutuskan pergi ke Surabaya. Sementara itu, para penduduk desa merasa kehilangan atas kepergiannya. Apalagi setelah mereka membuktikan bahwa semua saran yang diberikan oleh Sutan Duano membuahkan hasil. Mereka menyesal telah salah sangka terhadapnya.

     Sementara itu, sesampainya Sutan Duano di Surabaya, hatinya menjadi hancur ketika ia bertemu dengan mertua anaknya. Ternyata mertua anaknya adalah Iyah, mantan istrinya. Ia marah kepada Iyah karena telah menikahkan dua orang yang bersaudara. Karena marahnya itu, Sutan Duano mengancam akan memberitahukan kepada Masri dan Arni. Namun, Iyah berusaha menghalanginya dengan memukul kepala mantan suaminya itu dengan sepotong kayu. 

     Kalau saja Arni tidak menghalanginya, kemungkinan besar Sutan Duano tidak akan selamat. Melihat mantan suaminya bersimbah darah, Iyah rnerasa menyesal kemudian ia memberitahukan kepada Arni bahwa Sutan Duano adalah mantan suaminya. 

     Betapa terkejutnya Arni mendengarnya. Ia kemudian menceritakan hal itu kepada Masri, sehingga mereka sepakat berpisah. Tak lama kemudian, Iyah meninggal dunia, sedangkan Sutan Duano pulang ke kampung halamannya dan menikah dengan Gundam, yaitu ibu dari Acin.

B. Tema
Tema Novel Kemarau ini berupa,
  • Manusia dan Pengorbanan 
  • Manusia dan Tanggung Jawab.
C. Alur
Alur yang digunakan dalam Novel Kemarau ini adalah Alur Campuran, pada setiap bab terdapat masing masing konflik.

D. Latar
a). Tempat 
  • Surau
  • Pematang Sawah
  • Ladang
  • Tepi Danau
  • Rumah Gundam
  • Jalan Raya
  • Sungai
  • Masjid
b). Waktu
  • Musim Kemarau
  • Kemarin Sore
  • Malam Hari
  • Senja
  • Hari Minggu
  • Siang Hasri
c). Sosial 
     Latar sosial yang digunakan dalam novel ini adalah kehidupan penduduk di kampung yang masih berpikir tradisional. Mereka hanya mewarisi kebiasaan nenek moyang yang hanya bertani setahun sekali, yaitu ketika musim penghujan saja. Bagi orang yang suda berpikir modern, mereka berusaha untuk mengairi sawah agar tetap bisa bertani pada musim kemarau.

     Seseorang yang berbuat beda namun mampu memberi perubahan besar malah dikatakan sebagai orang yang tidak waras. Hal tersebut tampak bahwa masyarakat masih belum bisa menerima perubahan yang baru. Pola berpikir masyarakat yang demikian harus diubah agar mereka tidak terpuruk dalam kebodohan yang terus-menerus di derita.
 d). Suasana
  • Suasana Gugup
  • Suasana Senang
  • Suasana Marah
  • Suasana Sedih
  • Suasana Takut
  • Suasana Tegang
E. Tokoh
  • Sutan Duano
Sutan Duano digambarkan sebagai tokoh yang mempunyai pola pikir modern. Ia ingin mengubah pola pikir di kampung tempat ia tinggal.
  • Wali Negeri
Wali negeri atau kepala desa di dalam novel ini digambarkan sebagai orang yang pandai memanfaatkan kesempatan. Di dunia politiknya, ia mencoba membantu warga di kampungnya agar bisa membaca dan menulis, maka ia membuka kursus baca tulis. Di sisi lain, ia akan membuat kursus-kursus yang lain agar namanya tetap dapat berkembang dalam dunia politik. 
  • Haji Tumbijo
Haji Tumijo adalah seorang pemimpin yang sedang mengungsi di kampung tempat Sutan Duano tingga. Ia sahabat Sutan Duano ketika mereka berada di kota. Ia memperkirakan bahwa Sutan Duano akan menjadi orang yang disegani di kampung itu dan dugaannya pun benar.
  • Sutan Caniago
Sutan Caniago digambarkan sebagai seorang lelaki paruh baya yang sudah mempunyai empat orang anak. Ia sudah tidak mampu lagi hidup di kampung ini untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Ia bermaksud menjual padinya kepada Sutan Duano untuk bekal ia merantau ke kota.
  • Lembak Tuah
Lembak Tuah digambarkan sebagai pemilik sawah terluas di kampung. Namun, ia terlalu sombong. Ketika Sutan Duano mengajak untuk bergotong-royong mengairi sawahnya dengan mengambil air dari danau, ia tidak mau karena Lembak Tuah merasa tidak pernah ikut mengotori kakinya untuk mengerjakan sawahnya sendiri.
  • Gundam
Gundam adalah seorang janda yang mempunyai dua orang anak, yaitu Acih dan Amah. Ia masih muda namun sudah dicerai suaminya enam tahun yang lalu karena suaminya mempunyai isteri baru. Gundam digambarkan memiliki sikap yang pemalu, penakut, dan menerima perubahan jika orang lain juga melakukan perubahan tersebut.
  • Saniah
Saniah digambarkan sebagai seorang janda yang tidak tahu malu. Ia menghalalkan segala cara untuk mendekati Sutan Duano. Ia merasa cemburu dengan Gundam. Oleh karena itu, Saniah membuat fitnah untuk memisahkan mereka. Saniah memiliki watak yang jahat.
  • Uncu Timah
Uncu Timah ialah satu-satunya orang yang dapat dipercaya menjualkan hasil panen Sutan Duano. 
  • Kutar
Kutar digambarkan sebagai seorang anak laki-laki yang nakal, pintar berbohong, dan bercerita yang berlebih-lebihan.
F. Sudut Pandang
Novel Kemarau ini menggunakan Sudut Pandang Orang Ketiga.
G. Amanat
  • Jika kita ingin memperoleh hasil yang lebih baik kita harus mau berusaha 
  • Bukan kemewahan tujuan hidup, tujuan hidup adalah kedamain, tidak berbuat dosa tapi banyak pahala.
  • Berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan
  • Hidup berjuang dengan keiklasan akan mendapatkan keberkahan

H. Daftar Pustaka
http://ayupujilestari31.blogspot.com/2018/12/analisis-novel-kemarau-a-navis-dengan-4.html
https://anazarfaqih.wordpress.com/2013/11/11/sinopsis-novel-kemarau-a-a-navis/
https://awandarmawan21.blogspot.com/2018/12/analisis-novel-kemarau-karya-aa-navis.html
http://nanipratiwi01.blogspot.com/2014/05/sinopsis-novel-kemarau-karya-a-navis.html   
 
  
  













Novel ini mengisahkan ketika musim kemarau panjang datang, menimpa negeri ini, para petani semakin merasa berputus asa. Sawah dan ladang mereka sangat kering dan cuaca panas sangat menyengat tubuh. Keadaan itu membuat mereka tidak lagi mau menggarap sawah atau mengairi sawah mereka. Mereka hanya bermalas-malasan dan bermain kartu saja. Namun, ada seorang petani yang tidak ikut bermalas-malasan, Sutan Duano. Dalam keadaan kemarau panjang ini, ia tetap mengairi sawahnya dengan rnengangkat air dari danau yang ada di sekitar desa mereka sehingga padinya tetap tumbuh. Ia tidak menghiraukan panas matahari yang membakar tubuhnya. la berharap agar para petani di desanya mengikuti perbuatan yang ia lakukan. Ia juga berusaha memberikan ceramah kepada ibu-ibu yang ikut dalam pengajian di surau desa mereka. Namun, tak satu pun petani yang menghiraukan ceramahnya apalagi mengikuti langkah-langkah yang dilakukannya. Tampaknya, keputusasaan penduduk desa telah sampai pada puncaknya. Suatu hari ada seorang bocah kecil bernama Acin yang membantunya mengairi sawah sehingga keduanya saling bergantian mengambil air di danau dan mengairi sawah mereka. Penduduk desa yang melihat kerja sama antara keduanya bukannya mencontoh apa yang mereka lakukan, melainkan mempergunjingkan dan menyebar fitnah, bahwa sutan Duano mencoba mencari perhatian Gundam, ibu si bocah itu, yang memang seorang janda. Bahkan, seorang janda yang menaruh hati pada Sutan Duano pun kemudian mempercayai gunjingan itu. Gunjingan itu semakin memanaskan telinga Sutan Duano, tetapi ia tidak menanggapinya dan tetap bersikap tenang. Suatu hari ia menerima telegram dari Masri, anaknya yang sudah dua puluh tahun disia-siakannya. Anak itu memintanya pergi ke Surabaya. Dalam hatinya, ia ingin bertemu dengan anak semata wayangnya itu, namun ia tidak mau rneninggalkan si bocah kecil yang masih memerlukan bimbingannya. Setelah mempertimbangkan masak-masak, ia pun memutuskan pergi ke Surabaya. Sementara itu, para penduduk desa merasa kehilangan atas kepergiannya. Apalagi setelah mereka membuktikan bahwa semua saran yang diberikan oleh Sutan Duano membuahkan hasil. Mereka menyesal telah salah sangka terhadapnya. Sementara itu, sesampainya Sutan Duano di Surabaya, hatinya menjadi hancur ketika ia bertemu dengan rnertua anaknya. Ternyata mertua anaknya adalah Iyah, mantan istrinya. Ia marah kepada Iyah karena telah menikahkan dua orang yang bersaudara. Karena marahnya itu, Sutan Duano mengancam akan memberitahukan kepada Masri dan Arni. Namun, Iyah berusaha menghalanginya dengan memukul kepala mantan suaminya itu dengan sepotong kayu. Kalau saja Arni tidak menghalanginya, kemungkinan besar Sutan Duano tidak akan selamat. Melihat mantan suaminya bersimbah darah, Iyah rnerasa menyesal kemudian ia memberitahukan kepada Arni bahwa Sutan Duano adalah mantan suaminya. Betapa terkejutnya Arni mendengarnya. Ia kemudian menceritakan hal itu kepada Masri, sehingga mereka sepakat berpisah. Tak lama kemudian, Iyah meninggal dunia, sedangkan Sutan Duano pulang ke kampung halamannya dan menikah dengan Gundam.

Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kemarau | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia