Pengertian Televisi Analog dan Televisi Digital serta Bagaimana Memproduksi Keduanya
Pada zaman sekarang ini Televisi banyak digunakan masyarakat atau manusia untuk sebagai media telekomunikasi guna mendapatkan berita perkembangan dari dalam negeri maupun luar negeri. Jika dahulu hanya terdapat media cetak berupa koran atau majalah dan media suara seperti radio, sekarang terdapat Televisi yang dapat menggabungkan keduanya.
Namun, apakah kalian tahu bahwa Televisi terdapat banyak jenis seperti Televisi Digital, Televisi Analog dan Lain lain. Mari kita bahas apa itu Televisi Digital dan Televisi Analog serta Bagaimana memproduksi kedua Jenis Televisi tersebut.
A. Pengertian
1. Televisi Digital
Televisi Digital merupakan jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Teknologi digital dengan lebar pita yang sama (menggunakan teknik multipleks) dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus untuk program yang berbeda. TV digital ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi sesuai dengan lingkungannya.
Sinyal digital dapat ditangkap dari sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan TV digital dapat diperluas. TV digital memiliki peralatan suara dan gambar berformat digital seperti yang digunakan kamera video.
2. Televisi Analog
Televisi analog merupakan pengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Sel ruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog. Sistem yang dipergunakan oleh siaran televisi analog adalah NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM. Sistem ini sebagian besar diterapkan di Amerika Serikat dan beberapa bagian Asia Timur, seperti China/Tiongkok, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Taiwan, Mongolia.
B. Kualitas
1. Televisi Digital
TV Digital memiliki hasil siaran dengan kualitas gambar dan warna yang jauh lebih baik dari yang dihasilkan televisi analog. Sistem televisi digital menghasilkan pengiriman gambar yang jernih dan stabil meski alat penerima siaran berada dalam kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. TV Digital memiliki kualitas siaran berakurasi dan resolusi tinggi. Teknologi digital memerlukan kanal siaran dengan laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk pengiriman informasi berkualitas tinggi.
2. Televisi Analog
Hasil terima yang terlihat kurang sempurna. Tampilan yang dihasilkan dari Analog TV berkedip kedip dengan kualitas gambar menjadi turun atau tidak jernih. Hal ini karena gambar-gambar analog yang menyatu karena pancaran elektron yang ditembakkan hanya setengahnya saja yang sampai ke layar TV dan TV analog hanya mampu menampilkan gambar dengan besaran resolusi 480 pixel saja sehingga gambar tidak mampu tertampil dalam TV berukuran besar.
C. Perbedaan
1. Televisi Digital
Sinyal TV digital merupakan sinyal yang diproses dengan mengubah sinyal frekuensi dengan modem yang tertanam di dalam TV sehingga proses penerimaan sinyal menjadi lebih baik
2. Televisi Analog
TV analog hanya mengandalkan penerimaan sinyal dengan mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Dengan kata lain apabila semakin jauh pemancar sinyal dari receiver sinyal yang ada di televisi analog, maka akan semakin berkurang juga kualitas gambarnya.
D. Produksi Siaran TV Analog dan Digital
1. Televisi Analog
Siaran Televisi Analog, konten siaran analog di pancarkan melalui pemancar analog menjadi sinyal Televisi Analog pada frekuensi radio UHF/VHF dan diterima oleh pesawat Televisi Analog melalui Antena UHF/VHF.
2. Televisi Digital
Siaran Televisi Digital, konten siaran Televisi Digital atau kalau masih analog di encoding ke digital, dipancarkan tetap pada frekuensi radio UHF/VHF oleh pemancar digital menjadi TV Digital, diterima antena biasa UHF/VHF yang dilengkapi penerima digital (set top box - STB) yang berfungsi mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal yang bisa diterima TV Analog.
Pada pesawat TV Digital tidak lagi memerlukan set top box karena sudah terintegrasi di dalamnya. Sistem penyiaran TV Digital di Indonesia menggunakan standar penyiaran DVB-T2 (Digital Video Broadcasting Terrestrial Second Generation). Ini berarti untuk dapat menerima siaran TV Digital, pesawat TV harus dilengkapi alat penerima sinya digital DVB-T2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar